Pengertian kualitas dan pengendaliannya dalam Manajemen Operasi

         A.           Pengertian Kualitas
Di dalam dunia industri manufaktur maupun jasa, kualitas sangat mempengaruhi umur perusahaan, kebanyakan para konsumen menginginkan barang yang kualitasnya bagus dan harga yang terjangkau. Dengan menerapkan kualitas yang bagus dan konstan maka perusahaan dapat bersaing di era globalisasi seperti sekarang ini. Kualitas sendiri menjadi tolak ukur untuk menjadi perusahaan yang dipercaya oleh konsumen. Agar mencapai kualitas yang diharapkan, dibutuhkannya pengawasan kualitas. Kualitas produk haru benar-benar dijaga dengan kata lain menjaga bahan baku agar tidak rusak, pemeriksaan produk tidak hanya dengan sekali saja, pemeriksaan harus tahap demi tahap agar produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang tinggi. Oleh sebab itu, perusahaan saat ini harus mengenal dan mengerti seluk beluk pelanggan dengan memperhatikan kualitas suatu produk yang dihasilkan.
Menurut Render dan Haizer (2005:253) kualitas adalah totalitas dari bentuk dan karakteristik barang dan jasa yang menunjukkan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi.

Sebagai elemen yang penting dalam proses produksi, kualitas memiliki pengaruh. Ada 3 (tiga) pengaruh kualitas menurut Render dan Haizer (2005:254) yaitu :
1.      Reputasi Perusahaan
Suatu perusahaan menyadari bahwa reputasi akan mengikuti kualitas apakah itu baik atau buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan karyawan dan hubungan pemasok promosi tidak akan menggantikan produk yang berkualitas.
2.      Keandalan produk
Suatu perusahaan tentunya tidak ingin memiliki desain, produksi dan mengedarkan produk tau jasa yang penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan bagi pelangan. Untuk itu mereka akan memproduksi barang yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan tentunya tidak mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan bagi pelanggannya.
3.  Keterlibatan Global
        Di masa teknologi seperti sekarang, kualitas menjadi perhatian internasional bagi perusahaan dan negara yang ingin bersaing secara efektif pada ekonomi global, maka produk mereka harus memenuhi harapan kualitas, desain dan harga global. Produk yang rendah mutunya mengurangi keuntungan perusahaan dan neraca pembayaran.
Kualitas adalah aktivitas pengendalian untuk mengukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkan dengan spesifikasi atau persyaratan dan menggambar tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar. (Purnomo, 2005:162).
Dari pendapat ahli ekonomi diatas dengan demikian pengertian kualiatas sendiri secara umum adalah bagian terpenting dari produk yang memiliki tujuan sebagai pemuas konsumen dan apa yang terkandung dari produk yang dihasilkan semata-mata untuk memperoleh laba perusahaan.
B.            Biaya Kualitas
Menurut Render dan Haizer (2005:255) terdapat empat kategori utama biaya yang dikaitkan dengan kualitas.
1.      Biaya Pencegahan
Biaya yang terkait dengan pengurangan komponen atau jasa yang rusak.
2.      Biaya Penaksiran
Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa.
3.      Kegagalan Internal
Biaya yang diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan.
4.      Biaya Eksternal
Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat.
C.           Pengendalian Kualitas
Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebur bernilai sesuai dengan maksud dan fungsi produk itu diproduksi.
Pengendalian kualitas merupakan suatu aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat dipertahankan sebagai mana yang telah direncanakan. (Ahyari, 2004:43).
Untuk memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal kualitas dapat tercermin dalam hasil akhir dapat dilakukan pengawasan kualitas. Dengan kata lain pengawasan kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan mutu/kualitas yang dihasilkan (Assauri, 2008:299).
Dari pendapat para ahli di atas pengertian pengendalian kualitas secara umum adalah suatu kegiatan pengecekan produk yang didasarkan pada pemuasan konsumen melalui proses pengendalian yang bertahap untuk semua output yang dihasilkan memenuhi standar baku perusahaan.
D.           Tujuan Pengendalian Kualitas
Menurut Handoko (2000:454) tujuan pengendalian kualitas adalah
   sebagai berikut :
              1. Mengurangi kesalahan dan meningkatkan motif.
              2. Mengilhami kerja tim yang lebih baik.
              3. Mendorong ketertiban dalam tugas.
              4. Meningkatkan motivasi para karyawan.
              5. Menciptakan kemampuan memecahkan masalah.
              6. Menimbulkan sikap-sikap mencegah masalah.
  7.Memperbaiki komunikasi dan mengembangkan hubungan antara    manajer dan karyawan.
              8.  Mengembangkan kesadaran akan keamanan yang tinggi.
              9.  Memajukan karyawan dan mengembangakan kepemimpinan.
 10. Mendorong penghematan biaya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prinsip dan tujuan pengendalian kualitas agar yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan direncanakan perusahaan sebelumnya.
E.            Dimensi Kualitas
Ariani (2004;6) menguraikan dimensi kualitas sebagai berikut :
1. Performance (kinerja)
Yaitu kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri atau karakteristik operasi dari suatu produk.
2. Feature (Keistimewaan)
Yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang baik bagi pelanggan.
3. Reliability (Keandalan)
Yaitu kepercayaan pelanggan terhadap produk karena keandalannya atau karena kemungkinan kerusakan yang rendah.
4. Comformance (Kesesuaian)
Kesesuaian produk dengan syarat atau kurang tertentu atau sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standart yang telah ditetapkan.
5. Durability (daya tahan)
 Yaitu tingkat keawetan produk atau lama umur produk.
            6. Servicebility (pelayanan)
Yaitu kemudahan produk itu bila akan diperbaiki atau kemudahan memperoleh komponen produk tersebut.
7. Aesthetic (estetika)
Yaitu keindahan atau daya tarik yang dimiliki oleh produk tersebut sehingga memiliki konsumen.
            8. Perception (persepsi)
Yaitu fanatisme konsumen akan brand suatu produk tertentu karena citra atau reputasi produk itu sendiri.
F.            Jenis Pengendalian Kualitas
Ada dua jenis pengendalian kualitas, yaitu :
1. Pengendalian kualitas untuk atribut
Menurut Render dan Haizer (2005:296), pengendalian ini digunakan untuk mengukur penolakan termasuk penghitungan jumlah mereka (sebagai contoh jumlah bolam lampu yang rusak dalam satu lot tertentu) dimana variabel biasanya diukur untuk panjang atau lebarnya. Atribut digunakan apabila :
a.   Barang-barang yang jelas baik atau tidak jelek
b. Karakteristik produk tidak dapat diukur dengan mudah, sehingga   memaksa pemeriksa untuk mempertimbangkan.
c. Bila suatu krakteristik dapat diukur tetapi ukuran yang tepat tidak  diperlukan.
2. Pengendalian kualitas untuk variabel
Menurut Render dan Haizer (2005:288), pengendalian ini digunakan untuk hal-hal       yang sifatnya dapat diukur. Variabel merupakan karakteristik yang dimiliki dimensi yang berkesinambungan
G.           Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penyusunan tugas akhir ini adalah menggunakan metode c-chart. Dimana metode c-chart masuk dalam pengendalian khusus atribut yang digunakan apabila terjadi kerusakan pada produk akhir.
1.         Menurut Ariyani (2004:140) metode c-chart dirumuskan sebagai berikut.
a.    Menghitung Rata-rata Kerusakan
b.    Menentukan Standar Deviasi
c.    Menentukan batas kendali atas dan batas kendali bawah
Batas Kendali Atas ( Upper Control Limit )
Batas Kendali Bawah ( Lower Control Limit )
2.         Diagram Pareto
Diagram pareto adalah sebuah metode untuk mengelola, kesalahan, masalah, atau cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha pada penyelesaian masalah. ( Render dan Heizer, 2005:266 )
Langkah – langkah membuat diagram pareto menurut ( Render dan Haizer, 2005:266 ) sebagai berikut
a.                  Membuat presentase untuk setiap jenis kerusakan, misalnya terdapat kerusakan A, B, C, dan D yang masing – masing jumlahnya a%, b%, c% dan d%.
 % kerusakan =  × 100 %
b.                  Membuat Diagram Pareto
Adalah dengan cara mengurutkan jenis kerusakan yang jumlahnya paling besar ke jumlah yang paling kecil dari kiri ke kanan 
3.         Diagram Sebab-Akibat ( Cause-and-Effect Diagram)
              Pengertian

Diagram sebab-akibat merupakan salah satu jenis alat yang dapat membantu mengidentifikasi lokasi yang mungkin tejadinya masalah-masalah mutu dan lokasi pemeriksaan diagram sebab akibat juga disebut diagram ishikawa atau tulang ikan (Fish-Bone Chart). ( Render dan Haizer, 2005:265 ).

6 komentar

Artikelnya mudah dimengerti

Reply

Keren gan infonya ane jadi tau peranan penting kualitas :D
Thx gan infonya

Reply

terimakasih kembalo sob... terimkasih sudah berkunjung... :)

Reply

Wah dapet ilmu baru nih. Akhirnya yang di cari cari dapet juga

Reply

semoga bermanfaat.... :)

Reply

Posting Komentar